Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
I. Pengertian
- Kewiraswastaan
Kemampuan
dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan
waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya
berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan
dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian
tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.
- Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil memegang peranan
penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju
(Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang
produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari
perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan
lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu
dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
II. Perkembangan Franchising di Indonesia
II. Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah
lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang
kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai
penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba
sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat
terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari
keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK)
berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan
digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang
mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha
pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format
bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal
dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap
saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas
Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam
waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI
hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih
dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba
asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1)
rumah makan/restoran
2)
jasa pemasaran
3)
hotel
4)
toko buku dan toko cindera mata
5)
minimarket
6)
persewaan kendaraan
7)
pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8)
penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi
lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan
format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau
hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia.
Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye
Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.
Sebagaimana diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di
kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast
Food Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise
(waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih
dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap
saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang
berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan
bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau
menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau
sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar
250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang
restoran siap saji.
Pesatnya perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh
jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan
masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
III. Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri
berikut :
- Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga,
dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.
- Investasi modal terbatas.
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang
diperlukan relative kecil.
- Daerah operasinya lokal.
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu
lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
- Ukuran secara keseluruhan
Relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
Perbedaan
dari kewirausahaan dan bisnis sangat mendasar. Pada umumnya
kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil
jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil
sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun
berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem
bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu
produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan
didapatkan.
Sumber :
https://sites.google.com/site/kewiraswastaan/
Sumber :
https://sites.google.com/site/kewiraswastaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar